ASSESSMENT PENGGUNAAN ALAT-ALAT ANALISIS
PENELITIAN TESIS MAHASISWA PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
Peneliti. Drs. Djoko Adi Walujo., ST.,
MM., DBA
ABSTRACT
This
study aims to determine the appropriateness of the level of early elections
with the data analysis tools made in writing thesis. Furthermore, this study
examine student understanding related to the type of data scale categorical
data, which
used as the basis for determining the research instruments and analysis. Then
also describe the most dominant error of the field error, and trace the cause
of the error.
The
results showed that (1) the selection of analysis tools less attention to the
linkages with the research topic. (2). Choose the analysis tools are not
predicted by the level of data needs. (3). Less understood scale variable, so
it tends to impose an analytical tool, (4) .Some error correlation between
the disclosure of the problems with research problems that reveal the influence
of variables between variables. (5) Lack of understanding of the patterns of
relationships with instrument selection of research topics, (6).
Excessive research instruments, essentially has no effect on the outcome, so it
is useless. And (7) Awareness of the importance of test
validity and reliability is very high.
KEY WORDS: Analysis Tools, Research Tools,
Error Rate,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara dini tingkat kesesuaian pemilihan alat analisis dengan data
yang dilakukan dalam penulisan Tesis. Selanjutnya penelitian ini mencermati
pemahaman mahasiswa terkait dengan jenis data dan katagerorikal skala data,
yang digunakan sebagai dasar untuk menetukan Instrumen penelitian serta
analisanya. Kemudian juga mendeskripsikan kesalahan yang paling dominan dari
antara bidang kesalahan, dan menelusuri penyebab terjadinya kesalahan.
Hasil penelitian menujukkan, bahwa (1) pemilihan alat analisis kurang
memperhatikan keterkaitan dengan topik penelitian.(2).Pemilihan alat analisis
tidak diprediksikan dengan tingkat kebutuhan data. (3).Kurang memahami skala
variabel, sehingga cenderung memaksakan alat analisis. (4).Terdapat beberapa
kerancauan antara pengungkapan problema korelasional dengan problema penelitian
yang mengungkap pengaruh variabel antar variabel.
(5) Kurang pemahaman terhadap pola
hubungan pemilihan instrumen penelitian dengan topik. (6).Pemilihan instrumen
yang berlebihan, yang pada dasarnya tidak memiliki pengaruh pada hasil,
sehingga tidak berguna/tidak digunakan. Dan (7) Kesadaran pentingnya uji
Validitas dan reliabilitas sangat tinggi.
KATA KUNCI: Alat
Analisis, Instrumen Penelitian, Tingkat Kesalahan,
PENDAHULUAN
Penelitian ilmiah pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Kegiatan penelitian didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis Penelitian harus rasional artinya penelitian
ini dengan dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian
dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orange lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis adalah proses yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitiannya.
Kesemua langkah-langkah tersebut harus dilewati oleh peneliti, diantaranya
yaitu teknik dalam menganalisis data.(http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html).
Selanjutnya merujuk pendapat, pada Blog “Genius” tentang Kesalahan Mahasiswa
Dalam Melaksanakan Penelitian Untuk Skripsi.
Kesalahan dalam menggunakan alat-alat
statistik, akan memeberikan dampak pada tingkat kesahihan penelitia, hingga
hasil penelitian tidak dapat mencerminkan hasil yang sesungguhnya. Pada hakikatnya statistik adalah alat dalam
penelitian, oleh karena itu, harus digunakan secara tepat. Dari berbagai
pengalaman empiri selama melaksanakan tugas pembimbingan mahasiswa, didapat
varian kesalahan sebagai berikut:
- Memilih alat-alat statistik yang tidak tepat atau benar untuk menganalisis proposal.
- Mengumpulkan data penelitian, dan kemudian mencoba menemukan teknis statistik yang dapat digunakan dalam analisis.
- Hanya menggunakan satu prosedur statistik pada saat justru banyak prosedur yang dapat dipakai untuk menganalisis data. Juga sebaliknya menggunakan berbagai macam alat analisis, yang seharusnya tidak.
- Menggunakan asumsi-asumsi statistik pada saat tidak diperlukan.
- Terlalu mementingkan perbedaan-perbedaan kecil mengenai signifikansi statistik.
- Mahasiswa menghindari analisis korelasi jika standar korelasi momen produk (product-moment) tidak dapat dipakai.
- Menggunakan teknik korelasi yang tidak tepat, seperti menggunakan korelasi biserial pada saat seharusnya menggunakan korelasi widespread biserial.
- Menggunakan tabel signifikan momen produk untuk menginterpretasi perhitungan bukan korelasi Pearson. Oleh karena korelasi bukan Pearson mempunyai standar kesalahan lebih besar daripada korelasi momen produk, kesalahan ini mengakibatkan estimasi yang berlebihan terhadap estimasi signifikansi dari koefisien yang diinterpretasikan.
- Menggunakan koreksi untuk attenuation pada situasi yang kurang tepat untuk menampilkan hasil yang lebih signifikan.
Realitas
yang sering terjadi, ketika tuntutan waktu pembimbingan yang relatif pendek
maka dapat menurunkan tingkat kecermatan mahasiswa dalam memilih alat analisis.
Hal ini juga diperparah, karena mahasiswa melakukan replikasi terhadap
tesis-tesis yang ada, tanpa perlakukan telaah yang mendalam. Sisi lain juga
ditengarahi adanya pemaksaan alat analisis karena mahasiswa kurang memahami
metodologi penelitian dan statistik.
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan akan
dikategorikan berdasarkan Tingkat Kesalahan, selanjutnya agar memudahkan dalam
pembahasan, akan diuraekan dalam tabel berikut:
- Tingkat Kesalahan Analisis berdasar Topik dan Skala Variabel data
- Tingkat Kesalahan Penetapan Instrumen Penelitian berdasar Topik dan Data yang akan di jaring.
- Tingkat Kesalahan dengan mengabaikan Validitas dan realiabilitas
Tabel 1.
Tingkat Kesalahan Analisis berdasar
Topik dan Skala Variabel data
NO
|
PILIHAN
ANALISIS
|
∑
|
|
PILIHAN
|
SEHARUSNYA
|
||
1.
|
Korelasi Produc Moment
|
Korelasi Biserial
|
1
|
2.
|
Korelasi Product Momen
|
Korelasi Sperman Rho
|
1
|
3.
|
Regresi Linier
|
Anova Dua arah
|
12
|
4.
|
Regresi Ganda
|
Anova Dua arah
|
8
|
5.
|
Korelasi produk Momen
|
Regresi Ganda
|
6
|
6.
|
Anova
|
Regresi Ganda
|
2
|
Jumlah
|
30
|
menujukkan bahwa terdapat varian analisis yang
kurang tepat, dalam hal ini menujukkan bahwa banyak mahasiswa yang kurang
memahami skala variabel. Mencermati dari tabel diatas pada baris nomor 1
sebanyak 1 tesis yang memilih analisis product momen, namun data yang didapat
bukan berskala Rasio dan Interval, namun yang dipilih korelasi product momen. Kemudian pada baris no.2. terdapat satu tesis
yang memiliki variabel dengan skala
interval dan skala ordinal, namun teknik analisis yang digunakan adalah
product momen, seharusnya Spearman Rho.
Pada
baris No.3. terdapat kesalahan yang
dominan, sebanyak 12 tesis menetapkan regresi
linier, seharusnya menggunakan anova. Adapun rasional menggunakan Anova
karena memenuhi persyaratan yakni membedakan rerata lebih dari dua kelompok
data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam
kategori statistik parametric. Sebagai alat statistika parametric, maka untuk
dapat menggunakan rumus ANOVA. Kesalahan ini akan lebih diperparah, karena
kesalahan memilih analisis, sekaligus akan melanggar persyaratan uji Anova,
yakni, harus
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heterokedastisitas
dan random
sampling. Hal ini juga terjadi pada baris no. 4, yang seharusnya
menggunakan Anova dua arah, namun dianalisis dengan menggunakan Regresi linier.
Sesunggunya regresi ganda digunakan untuk memprediksi dan melihat sumbangan
yang diberikan variabel bebas (prediktor) terhadap varibel terikat (variabel
kriterium). Kemudian yang terjadi pada baris no. 5 dan no. 6, sebanya 6 tesis menetapkan analisis
product momen, dan sebanyak 2 tesis dianalisis dengan Anova. Realitas yang
sebenarnya ditinjau dari topik dan data yang tersedia memenuhi akan mencari korelasi antara kriterium dengan
prediktor, lalu menguji apakah korelasi antara kriterium dengan prediktor itu
signifikan, serta ingin menemukan sumbangan relatif antara sesama
prediktor.
Catatan : 9
tesis dinyatakan memiliki tingat ketepatan dalam memilih alat analisis.
Tabel 2.
Tingkat Kesalahan Penetapan Instrumen
Penelitian
berdasar Topik dan Data yang akan di
jaring.
NO
|
PILIHAN
INSTRUMEN PENELITIAN
|
∑
|
|
PILIHAN
|
SEHARUSNYA
|
||
1.
|
Angket, observasi dan test,
|
Test dan skala sikap
|
18
|
2.
|
Angket, observasi dan skala sikap
|
Test dan Angket
|
11
|
3.
|
Observasi dan Test
|
Skala Sikap dan Test
|
2
|
4.
|
Observasi dan Angket
|
Test dan Angket
|
2
|
5.
|
Skala sikap, observasi dan Test
|
Test dan Angket
|
6
|
Jumlah
|
39
|
Dari
tabel 2. diatas menunjukkan bahwa pemahaman fungsi instrumen penelitian yang
digunakan masih terkatagorikan sangat lemah. Secara rinci dapat didiskripsikan
sebagai berikut:
Pada
baris No. 1 ditunjukkan bahwa sebanyak 18 tesis mahasiswa menggunakan instrumen, angket, obeservasi dan test.
Sedangkan yang dibutuhkan adalah skala sikap dan tes. Sangat tidak relevan
ketika judulnya akan mengungkap sikap responden, namun isntrumen yang digunakan
adalah angket. Dengan demikian instrumen tyang digunakan tidak mampu untuk
mengungkap sikap. Jika hal ini dipaksakan, tidak dapat mengungkapkan
permasalahan penelitian yang sesungguhnya.
Pada baris No1 juga dapat diungkap bahwa terdapat kecenderungan
berlebihan ketika menggunakan instrumen. Seharusnya permasalahan penelitian dapat
diungkap hanya dengan sekala sikap dan test, justru menambah instrumen berupa
observasi.
Selanjutnya
seperti yang diuungkap pada pada baris No.2.
sebanyak 11 tesis menetapkan istrumen penelitian berupa Angket, observasi dan skala sikap, setelah dikonfirmasikan dengan topik penelitian, yang
dibutuhkan untuk mengukur adalah tes dan angket. Dengan demikian dapat
disimpulkan jika instrumen yang digunakan tidak dapat mengungkap problema
penelitian, dan justru bias. Jika diperhatikan kasus yang terjadi pada baris
No. 1 dan baris No.2. menunjukkan bahwa sering terjadi pemilihan dan pemasangan
instrumen penelitian yang berlebihan, dan cenderung tidak efisien.
Juga
sebagai yang terjadi pada baris No. 3, kebutuhan instrumen yang dibutuhkan
adalah skala sikap, namun yang dipilih justru observasi. Dari sisi pengungkapan
data sesungguhnya tidak terdapat masalah, sikap dapat diambil dari observasi,
namun dari sisi efisiensi waktu akan lebih baik jika menggunakan skala sikap.
Observasi juga memilki kelemahan tidak dapat menangkap data dengan varian yang
banyak, disamping itu pula, untuk kasus-kasus tertentu standarnya lemah.
Pada
kasus baris No. 4, hampir sama yang
terjadi pada kasus baruis No 3, sebanyak 2 tesis menyatakan pilihan instrumen
Observasi dan angket, sedangkan kebutuhan rielnya adalah test dan angket.
Kemudian
pada kasus No.5. kebutuhan riel untuk mengungkap problem penelitian seharusnya
hanya dibutuhkan instrumen penelitian berupa Tes dan Angket, namun yang dipilih
adalah Skala sikap, observasi dan Test.
Tentunya disamping tidak memenuhi kriteria efisien dan rasionalitas, justru
dapat membiaskan hasil-hasil penelitian.
Tabel .3.
Tingkat Kesalahan dengan mengabaikan
Validitas dan realiabilitas
PENGGUNAAN
RELIABILITAS, DAN VALIDITAS
|
||
VALIDITAS
|
RELIABILITAS.
|
|
MENGGUNAKAN
|
37
|
37
|
TIDAK
|
2
|
2
|
Sebelum mendiskripsikan Tabel 3. perlu diacu beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi terkait dengan pentingnya validitas dan reliabelitas.
Dalam penelitian ilmiah dipersyaratkan
untyuk melakukan vaidasui terhadap instrumen yang digunakan. Perlu juga
dipahami bahwa instrumen yang tidak melalui uji validitas dan realibalitas
dapat dipastikan hasuil penelitiannya dianngap sumir dan tidak memenuhi
kriteria ilmiah. Melalui tahapan validasi, memungkinkan penelitian akan lebih
efisien, karena analisisi data tepat
sasaran, baik substansi, maupun sasaran kesesuaian responden. Dismping itu pula
validasi dapat difungsikan untuk mengembangkan alat ukur yang kekinian.
Pada. Tabel. 3. menunjukan hanya
sebagian kecil dari tesis yang tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas.
Dari sebanyak 39 tesis, terdap dua tesis yang tidak melakukan ujia validitas
dan reliabilitas. Kedua tesis tersebut mengadosi instrumen yang telah
terstandar, namun dalam uraian tidak menyertakan keterangan bahwa isntrumen yanfg dipakai telah melalui
validasi.
SIMPULAN
Berdasar
pada pembahasan data terungkap berbagai varian kesalahan, mulai penetapaan
teknik analisis, pemilihan instrumen serta tingkat pemahaman pentingnya uji
validitas dan reliabilitas, dapat didiskripsikan sebagai berikut.
a. Dari
analisis isi tergambarkan bahwa pemilihan alat analisis kurang memperhatikan
keterkaitan dengan topik penelitian.
b. Pemilihan
alat analisis tidak diprediksikan dengan tingkat kebutuhan data.
c. Kurang
memahami skala variabel, sehingga cenderung memaksakan alat analisis
d. Terdapat
beberapa kerancauan antara pengungkapan problema korelasional dengan problema
penelitian yang mengungkap pengaruh variabel antar variable.
e. Kurang
pemahaman terhadap pola hubungan pemilihan isntrumen penelitian dengan topik
f. Pemilihan
instrumen yang berlebihan, yang pada dasarnya tidak memiliki pengaruh pada
hasil, sehingga tidak berguna/tidak digunakan
g. Kesadaran
pentingnya uji Validitas dan reliabilitas sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad kurnia, SPd,MM. http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html
Amang
Fathur’s. Blog. http://mabadik.wordpress.com/2010/07/10/teknik-analisis-data-kuantitatif/
Bandi, Kesalahan-kesalahan
dalam proposal dan Pelaporan hasil riset dan tugas akhir Yang harus dihindari.
http://bandi.staff.fe.uns.ac.id/files/2009/08/2010-6-peb-d3-ak.pdf
Best, John W. 1982. Research in Education . India, Prentice Hall.
Corder, S.P. (1981).
Error Analysis and Interlanguage Oxford:
Oxford University Press
Efendi, S. dan C. Manning. 1993. Prinsip-Prinsip Analisa Data Metode
Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES
Ericson, B.H & Nosanchuk, T.A. C.1981. Memahami Data : Statistik Untuk Ilmu Sosial.
Jakarta: LP3ES.
Erna Febru
Aries S.
| 8 Februari 2008 http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam-penelitian/Fitzgerald, Jill.
1987. Research on Revision in Writing. Oxford: Blackwell.
Gibbons, J.D. 1975. Non Para Metric Method for Quantitative
Analysis , University of Alabama.
Hatch, E. and Faradhy, H. 1982. Research Design and Statistics for
Apllied Linguistics.
Rowley:
Newbury House Publishers, Inc.
Lexy J. Moleong. 1989.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remadja Karya
Mansoer Pateda, 1989,
Sematika
Klasikal, Bandung: Rineka Cipta.
Nawawi, H Hadari dan
Mimi Martini, , 1999. Penelitian terapan, Pustaka Utama, Jakarta
BPFE.
Phophan, W. James Sirotnik, Kenneth. C.1973. Educational Statistics
“Use and
Interpretation”. New York:
Harper & Row Publishers, Inc.
Soebakri. 1992. Statistik Terapan. Surabaya:
FBS-IKIP
Sutrisno, Hadi. 1994. Statistik I, II, III, IV. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM
No comments:
Post a Comment