Google

Tuesday, September 2, 2014

ASSESSMENT PENGGUNAAN ALAT-ALAT ANALISIS PENELITIAN TESIS MAHASISWA PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA




ASSESSMENT PENGGUNAAN ALAT-ALAT ANALISIS PENELITIAN TESIS MAHASISWA PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
Peneliti. Drs. Djoko Adi Walujo., ST., MM., DBA
ABSTRACT
This study aims to determine the appropriateness of the level of early elections with the data analysis tools made in writing thesis. Furthermore, this study examine student understanding related to the type of data scale categorical data, which used as the basis for determining the research instruments and analysis. Then also describe the most dominant error of the field error, and trace the cause of the error.
The results showed that (1) the selection of analysis tools less attention to the linkages with the research topic. (2). Choose the analysis tools are not predicted by the level of data needs. (3). Less understood scale variable, so it tends to impose an analytical tool, (4) .Some error correlation between the disclosure of the problems with research problems that reveal the influence of variables between variables. (5) Lack of understanding of the patterns of relationships with instrument selection of research topics, (6). Excessive research instruments, essentially has no effect on the outcome, so it is useless. And (7) Awareness of the importance of test validity and reliability is very high.
KEY WORDS: Analysis Tools, Research Tools, Error Rate,

ABSTRAK
       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara dini tingkat kesesuaian pemilihan alat analisis dengan data yang dilakukan dalam penulisan Tesis. Selanjutnya penelitian ini mencermati pemahaman mahasiswa terkait dengan jenis data dan katagerorikal skala data, yang digunakan sebagai dasar untuk menetukan Instrumen penelitian serta analisanya. Kemudian juga mendeskripsikan kesalahan yang paling dominan dari antara bidang kesalahan, dan menelusuri penyebab terjadinya kesalahan.
       Hasil penelitian menujukkan, bahwa (1) pemilihan alat analisis kurang memperhatikan keterkaitan dengan topik penelitian.(2).Pemilihan alat analisis tidak diprediksikan dengan tingkat kebutuhan data. (3).Kurang memahami skala variabel, sehingga cenderung memaksakan alat analisis. (4).Terdapat beberapa kerancauan antara pengungkapan problema korelasional dengan problema penelitian yang mengungkap pengaruh variabel antar variabel.
(5) Kurang pemahaman terhadap pola hubungan pemilihan instrumen penelitian dengan topik. (6).Pemilihan instrumen yang berlebihan, yang pada dasarnya tidak memiliki pengaruh pada hasil, sehingga tidak berguna/tidak digunakan. Dan (7) Kesadaran pentingnya uji Validitas dan reliabilitas sangat tinggi.

KATA KUNCI: Alat Analisis, Instrumen Penelitian, Tingkat Kesalahan,

PENDAHULUAN
         Penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan penelitian didasarkan pada cirri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis Penelitian harus rasional artinya penelitian ini dengan dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orange lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis adalah proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Kesemua langkah-langkah tersebut harus dilewati oleh peneliti, diantaranya yaitu teknik dalam menganalisis data.(http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html). Selanjutnya merujuk pendapat, pada Blog “Genius” tentang Kesalahan Mahasiswa Dalam Melaksanakan Penelitian Untuk Skripsi.
       Kesalahan dalam menggunakan alat-alat statistik, akan memeberikan dampak pada tingkat kesahihan penelitia, hingga hasil penelitian tidak dapat mencerminkan hasil yang sesungguhnya.  Pada hakikatnya statistik adalah alat dalam penelitian, oleh karena itu, harus digunakan secara tepat. Dari berbagai pengalaman empiri selama melaksanakan tugas pembimbingan mahasiswa, didapat varian kesalahan sebagai berikut:
  1. Memilih alat-alat statistik yang tidak tepat atau benar untuk menganalisis proposal.
  2. Mengumpulkan data penelitian, dan kemudian mencoba menemukan teknis statistik yang dapat digunakan dalam analisis.
  3. Hanya menggunakan satu prosedur statistik pada saat justru banyak prosedur yang dapat dipakai untuk menganalisis data. Juga sebaliknya menggunakan berbagai macam alat analisis, yang seharusnya tidak.
  4. Menggunakan asumsi-asumsi statistik pada saat tidak diperlukan.
  5. Terlalu mementingkan perbedaan-perbedaan kecil mengenai signifikansi statistik.
  6. Mahasiswa menghindari analisis korelasi jika standar korelasi momen produk (product-moment) tidak dapat dipakai.
  7. Menggunakan teknik korelasi yang tidak tepat, seperti menggunakan korelasi biserial pada saat seharusnya menggunakan korelasi widespread biserial.
  8. Menggunakan tabel signifikan momen produk untuk menginterpretasi perhitungan bukan korelasi Pearson. Oleh karena korelasi bukan Pearson mempunyai standar kesalahan lebih besar daripada korelasi momen produk, kesalahan ini mengakibatkan estimasi yang berlebihan terhadap estimasi signifikansi dari koefisien yang diinterpretasikan.
  9. Menggunakan koreksi untuk attenuation pada situasi yang kurang tepat untuk menampilkan hasil yang lebih signifikan.
       Realitas yang sering terjadi, ketika tuntutan waktu pembimbingan yang relatif pendek maka dapat menurunkan tingkat kecermatan mahasiswa dalam memilih alat analisis. Hal ini juga diperparah, karena mahasiswa melakukan replikasi terhadap tesis-tesis yang ada, tanpa perlakukan telaah yang mendalam. Sisi lain juga ditengarahi adanya pemaksaan alat analisis karena mahasiswa kurang memahami metodologi penelitian dan statistik.

PEMBAHASAN
Dalam pembahasan akan dikategorikan berdasarkan Tingkat Kesalahan, selanjutnya agar memudahkan dalam pembahasan, akan diuraekan dalam tabel berikut:
  1. Tingkat Kesalahan Analisis berdasar Topik dan Skala Variabel data
  2. Tingkat Kesalahan Penetapan Instrumen Penelitian berdasar Topik dan Data yang akan di jaring.
  3. Tingkat Kesalahan dengan mengabaikan Validitas dan realiabilitas

Tabel 1.
Tingkat Kesalahan Analisis berdasar Topik dan Skala Variabel data
NO
PILIHAN ANALISIS
PILIHAN
SEHARUSNYA
1.
Korelasi Produc Moment
Korelasi Biserial
1
2.
Korelasi Product Momen
Korelasi Sperman Rho
1
3.
Regresi Linier
Anova Dua arah
12
4.
Regresi Ganda
Anova Dua arah
8
5.
Korelasi produk Momen
Regresi Ganda
6
6.
Anova
Regresi Ganda
2
Jumlah
30

menujukkan bahwa terdapat varian analisis yang kurang tepat, dalam hal ini menujukkan bahwa banyak mahasiswa yang kurang memahami skala variabel. Mencermati dari tabel diatas pada baris nomor 1 sebanyak 1 tesis yang memilih analisis product momen, namun data yang didapat bukan berskala Rasio dan Interval, namun yang dipilih korelasi product momen.  Kemudian pada baris no.2. terdapat satu tesis yang memiliki variabel dengan skala  interval dan skala ordinal, namun teknik analisis yang digunakan adalah product momen, seharusnya Spearman Rho.
         Pada baris No.3. terdapat kesalahan  yang dominan, sebanyak 12 tesis menetapkan regresi linier, seharusnya menggunakan anova. Adapun rasional menggunakan Anova karena memenuhi persyaratan yakni membedakan rerata lebih dari dua kelompok data dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori statistik parametric. Sebagai alat statistika parametric, maka untuk dapat menggunakan rumus ANOVA. Kesalahan ini akan lebih diperparah, karena kesalahan memilih analisis, sekaligus akan melanggar persyaratan uji Anova, yakni, harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, heterokedastisitas dan random sampling. Hal ini juga terjadi pada baris no. 4, yang seharusnya menggunakan Anova dua arah, namun dianalisis dengan menggunakan Regresi linier. Sesunggunya regresi ganda digunakan untuk memprediksi dan melihat sumbangan yang diberikan variabel bebas (prediktor) terhadap varibel terikat (variabel kriterium). Kemudian yang terjadi pada baris no. 5 dan  no. 6, sebanya 6 tesis menetapkan analisis product momen, dan sebanyak 2 tesis dianalisis dengan Anova. Realitas yang sebenarnya ditinjau dari topik dan data yang tersedia memenuhi akan mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor, lalu menguji apakah korelasi antara kriterium dengan prediktor itu signifikan, serta ingin  menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor.
Catatan : 9 tesis dinyatakan memiliki tingat ketepatan dalam memilih alat analisis.
Tabel 2.
Tingkat Kesalahan Penetapan Instrumen Penelitian
berdasar Topik dan Data yang akan di jaring.
NO
PILIHAN INSTRUMEN PENELITIAN
PILIHAN
SEHARUSNYA
1.
Angket, observasi  dan test, 
Test dan skala sikap 
18
2.
Angket, observasi  dan skala sikap
Test dan Angket
11
3.
Observasi dan Test
Skala Sikap dan Test
2
4.
Observasi dan Angket
Test dan Angket
2
5.
Skala sikap, observasi dan Test
Test dan Angket
6
Jumlah
39

Dari tabel 2. diatas menunjukkan bahwa pemahaman fungsi instrumen penelitian yang digunakan masih terkatagorikan sangat lemah. Secara rinci dapat didiskripsikan sebagai berikut:
Pada baris No. 1 ditunjukkan bahwa sebanyak 18 tesis mahasiswa menggunakan  instrumen, angket, obeservasi dan test. Sedangkan yang dibutuhkan adalah skala sikap dan tes. Sangat tidak relevan ketika judulnya akan mengungkap sikap responden, namun isntrumen yang digunakan adalah angket. Dengan demikian instrumen tyang digunakan tidak mampu untuk mengungkap sikap. Jika hal ini dipaksakan, tidak dapat mengungkapkan permasalahan penelitian yang sesungguhnya.  Pada baris No1 juga dapat diungkap bahwa terdapat kecenderungan berlebihan ketika menggunakan instrumen. Seharusnya permasalahan penelitian dapat diungkap hanya dengan sekala sikap dan test, justru menambah instrumen berupa observasi.
Selanjutnya seperti yang diuungkap pada pada baris No.2.  sebanyak 11 tesis menetapkan istrumen penelitian berupa  Angket, observasi  dan skala sikap, setelah  dikonfirmasikan dengan topik penelitian, yang dibutuhkan untuk mengukur adalah tes dan angket. Dengan demikian dapat disimpulkan jika instrumen yang digunakan tidak dapat mengungkap problema penelitian, dan justru bias. Jika diperhatikan kasus yang terjadi pada baris No. 1 dan baris No.2. menunjukkan bahwa sering terjadi pemilihan dan pemasangan instrumen penelitian yang berlebihan, dan cenderung tidak efisien.
Juga sebagai yang terjadi pada baris No. 3, kebutuhan instrumen yang dibutuhkan adalah skala sikap, namun yang dipilih justru observasi. Dari sisi pengungkapan data sesungguhnya tidak terdapat masalah, sikap dapat diambil dari observasi, namun dari sisi efisiensi waktu akan lebih baik jika menggunakan skala sikap. Observasi juga memilki kelemahan tidak dapat menangkap data dengan varian yang banyak, disamping itu pula, untuk kasus-kasus tertentu standarnya lemah.
Pada kasus baris No. 4,  hampir sama yang terjadi pada kasus baruis No 3, sebanyak 2 tesis menyatakan pilihan instrumen Observasi dan angket, sedangkan kebutuhan rielnya adalah test dan angket.
Kemudian pada kasus No.5. kebutuhan riel untuk mengungkap problem penelitian seharusnya hanya dibutuhkan instrumen penelitian berupa Tes dan Angket, namun yang dipilih adalah Skala sikap, observasi dan Test. Tentunya disamping tidak memenuhi kriteria efisien dan rasionalitas, justru dapat membiaskan hasil-hasil penelitian. 

   
Tabel .3.
Tingkat Kesalahan dengan mengabaikan Validitas dan realiabilitas

PENGGUNAAN RELIABILITAS, DAN VALIDITAS
VALIDITAS
RELIABILITAS.
MENGGUNAKAN
37
37
TIDAK
2
2

      Sebelum mendiskripsikan Tabel 3. perlu diacu beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terkait dengan pentingnya validitas dan reliabelitas.
Dalam penelitian ilmiah dipersyaratkan untyuk melakukan vaidasui terhadap instrumen yang digunakan. Perlu juga dipahami bahwa instrumen yang tidak melalui uji validitas dan realibalitas dapat dipastikan hasuil penelitiannya dianngap sumir dan tidak memenuhi kriteria ilmiah. Melalui tahapan validasi, memungkinkan penelitian akan lebih efisien, karena  analisisi data tepat sasaran, baik substansi, maupun sasaran kesesuaian responden. Dismping itu pula validasi dapat difungsikan untuk mengembangkan alat ukur yang kekinian.
Pada. Tabel. 3. menunjukan hanya sebagian kecil dari tesis yang tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dari sebanyak 39 tesis, terdap dua tesis yang tidak melakukan ujia validitas dan reliabilitas. Kedua tesis tersebut mengadosi instrumen yang telah terstandar, namun dalam uraian tidak menyertakan keterangan bahwa  isntrumen yanfg dipakai telah melalui validasi.
SIMPULAN
Berdasar pada pembahasan data terungkap berbagai varian kesalahan, mulai penetapaan teknik analisis, pemilihan instrumen serta tingkat pemahaman pentingnya uji validitas dan reliabilitas, dapat didiskripsikan sebagai berikut.
a.       Dari analisis isi tergambarkan bahwa pemilihan alat analisis kurang memperhatikan keterkaitan dengan topik penelitian.
b.      Pemilihan alat analisis tidak diprediksikan dengan tingkat kebutuhan data.
c.       Kurang memahami skala variabel, sehingga cenderung memaksakan alat analisis
d.      Terdapat beberapa kerancauan antara pengungkapan problema korelasional dengan problema penelitian yang mengungkap pengaruh variabel antar variable.
e.       Kurang pemahaman terhadap pola hubungan pemilihan isntrumen penelitian dengan topik
f.       Pemilihan instrumen yang berlebihan, yang pada dasarnya tidak memiliki pengaruh pada hasil, sehingga tidak berguna/tidak digunakan
g.      Kesadaran pentingnya uji Validitas dan reliabilitas sangat tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad kurnia, SPd,MM. http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html
Bandi, Kesalahan-kesalahan dalam proposal dan Pelaporan hasil riset dan tugas akhir Yang harus dihindari.  http://bandi.staff.fe.uns.ac.id/files/2009/08/2010-6-peb-d3-ak.pdf
Best, John W. 1982. Research in Education . India, Prentice Hall.
Corder, S.P. (1981). Error Analysis and Interlanguage Oxford: Oxford University Press
Efendi, S. dan C. Manning. 1993. Prinsip-Prinsip Analisa Data Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES
Ericson, B.H & Nosanchuk, T.A. C.1981. Memahami Data : Statistik Untuk Ilmu Sosial.
Jakarta: LP3ES.
Erna Febru Aries S. | 8 Februari 2008 http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-analisis-data-dalam-penelitian/Fitzgerald, Jill. 1987. Research on Revision in Writing. Oxford: Blackwell.
Gibbons, J.D. 1975. Non Para Metric Method for  Quantitative Analysis , University of Alabama.
Hatch, E. and Faradhy, H. 1982. Research Design and Statistics for  Apllied Linguistics.
 Rowley: Newbury House Publishers, Inc.
Lexy J. Moleong. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya
Mansoer Pateda, 1989, Sematika Klasikal, Bandung: Rineka Cipta.
Nawawi, H Hadari dan Mimi Martini, , 1999. Penelitian terapan, Pustaka Utama, Jakarta
 BPFE.
Phophan, W. James Sirotnik, Kenneth. C.1973. Educational Statistics “Use and
 Interpretation”. New York: Harper & Row Publishers, Inc.
Soebakri. 1992. Statistik Terapan. Surabaya: FBS-IKIP
Sutrisno, Hadi. 1994. Statistik I, II, III, IV. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM




No comments: