Aplikasi Kebangsaan dalam Prespektif masa depan
Untuk jasa pahlawan
Disampaikan pada kegiatan
MEMATRI JIWA GENERASI MUDA MENERUSKAN CITA
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
oleh
Dr. H. Djoko Adi Walujo,S.T.,MM*)
Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu
menghargai jasa para pahlawannya. Kalimat bijak ini acapkali kita dengar,bahkan
diucapkan orang banyak atau terpapas masal di Koran majalah dan media elektronik lainnya.Frekuensinya
lebih dahsyat ketika mendekati detik-detik peringatan hari Pahlawan yang jatuh
pada tanggal 10 Nopember. Tanggal tersebut kini ditetapkan sebagai hari
Pahlawan untuk mengenang pertempuran heroik arek-arek Suroboyo melawan tentara
sekutu.Dari penghelatan Yang hebat itu,
menyadarkan kita semua untuk menanyakan kembali disetiap hati sanubari kita,
utamanya pada generasi muda: “Apakah bangsa ini telah mengambil prakarsa cerdas
dalam menghargai jasa para pahlawannya?”, lalu bagaimanakah cara
mengaplikasikannya di masa depan?
Pada hakikatnya dalam hidup dan
kehidupan berbangsa, kita memerlukan hadirnya pahlawan-pahlawan. Keberadaannya
menjadi semakin mengental bahkan dapat dinyatakan sebagai kebutuhan kultural
masyarakat. Kehadirannya dalam masyarakat dirindukan, apalagi seiring dengan
perjumpaan bangsa dengan zaman yang mengglobal ini. Pahlawan adalah ikon “exempla” (keteladanan) bukan ikon “verba” (sebuah kata-kata), karena ia
merupakan sosok teladan yang menjadi sumber inspirasi bagi generasi lintas
zaman. Semangatnya pantang menyerah,
rela berkorban, cinta tanah air, ketegaran hati, bahkan tak pernah mengalkulasi
untung rugi adalah sebagian dari nilai-nilai yang terpatri dan melekat kuat pada
diri sosok pahlawan.
Bagaimanakah kita mengapresiasi
Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tanggal 10 November saat ini? Kemudian
bagaikama kita mengplikasikan di masa depan? Tentu jika dicermati banyak model
atau cara yang dapat dilaksanakan, terutama ketika kita berhasrat mewujudkan niatan
yang bermanfaat kepusaran kemajuan yang
tertuju pada kemandirian bangsa ini. Peringatan Hari Pahlawan jelas bukan hanya
sekadar mengingat jasa-jasa para pahlawan kita yang gugur di medan laga, tetapi lebih dalam dari hanya perenungan
belaka. Bangsa ini harus investasi kesadaran baru yang mengarah kepada sebuah
solusi bagaimana pemimpin bangsa ini mengajak rakyatnya mengisi kemerdekaan
dalam berbagai bidang kehidupan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Tentu ada yang harus dikedepankan
yakni pola pikir dan sikap kita, jangan sampai terlambat, bangsa dan negara ini
dalam memberikan apresiasi itu. Meskipun tak jarang, kita sering terlambat
dalam menilai kebaikan atau prestasi seseorang semasa hidupnya. Sering kita
jumpai, apresiasi, ucapan simpati, atau pengakuan prestasi berduyun-duyun
diberikan baru setelah orang tersebut telah ‘tak bersama kita lagi’. Padahal
semasa hidupnya, kita seakan lupa akan jasa-jasanya. Jangan sampai kita sibuk
mengungkapkan penghargaan, saat yang bersangkutan sudah tidak dapat merasakan
apa yang kita berikan.
Tentu yang diapresiasi akan lebih
bangga dan terhormat jika mereka bisa mengetahui dan merasakan bentuk apresiasi
yang kita berikan. Walau kita juga sama-sama tahu, orang-orang yang tulus
ikhlas seperti pahlawan dan para guru bangsa kita, tentu tak gila dengan puja,
dan tak terbuai denagn apresiasi serta penilaian yang diberikan orang.
Namun alangkah lebih bijak jika kita
menghargai atau memberi apresiasi saat yang punya prastasi masih bisa dengan
nyata menerima dan merasakannya. Setidaknya, ketokohan dan segala
keteladanan-nya dapat diturunkan dan dijadikan pembelajaran untuk kelak kita
terapkan demi pembangunan kehidupan negara tercinta kita.
GERERASI MUDA BERBICARA TENTANG
PAHLAWANNYA
“MENGHARGAI PAHLAWAN”
(Seperti yang ditawarkan Anne Adriani S. dalam blognya)
Catatan:
Berikut sebuah tulisan yang diunduh
dari blog – Anne Adriani S, seorang-orang yang usianya masih remaja. Menuangkan
gagasannya terkait dengan model dan cara menghargai pahlawan. Dengan gaya
penuturannya yang lugas, dan gaya penulisan diusianya.
Anne menawarkan gagasan menghargai
pahlawan sebagai berikut:
- Mengisi Kemerdekaan Indonesia dengan hal-hal yang positif.
Oke admin
jelasin sedikit deh dibagian ini, jadi kita itu mesti mengisi kemerdekaan Indonesia
itu dengan hal-hal yang bermanfaat bukan tawuran seperti yang sebagian
dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar itu lhoh, gak patut dicontoh banget!
Malu-maluin! Para pahlawan kan perang demi membebaskan bangsa dari belenggu
penjajahan lah ini tawuran? Itu kan malah merusak persatuan dan kesatuan
bangsa! Menganggu banget tuh dalam hal kerukunan!. Masih banyak hal positif
yang bisa kita kerjakan untuk mengisi kemerdekaan NKRI.
- Kita anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus belajar sebagai mestinya.
Bagian ini
pasti deh kalian mengerti. Jadi hayooo yang sekolahnya masih malas-malasan dan
main-main sekarang harus lebih seurius. Main-main sih boleh ya kalau sekedar
untuk mencairkan suasana belajar biar gak jenuh tapi jangan berlebihan.
- Selalu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan cara saling menghargai dan toleransi dalam setiap perbedaan.
Jadi dalam
point ini kita harus mengingat kembali nih atau ceritanya mesti flashback ke
semboyan negara kita yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti walaupun
berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Keren banget kan tuh sekeren persebaran
budaya-budaya Indonesia yang berbeda namun tetap kece dengan ciri khasnya
masing-masing.Kalian kan tahu negara kita majemuk dalam berbagai hal.
- Turut ikut serta dan berapartisipasi dalam memperingati Hari-hari besar Negara.
Itu lhoh
biasanya kan kalau hari besar suka diadakan Upacara. Gak usah melayang
kemana-mana dulu deh ambil contoh di lingkup lingkungan sekolah aja. Setiap
Hari Senin pagi sebelum masuk kelas kan rutinitasnya melaksanakan Kegiatan
Upacara Bendera tuh, nah kita dalam melaksanakan upacara itu mesti disiplin
jangan mengobrol, bercanda dan melakukan hal lain yang dapat mengannggu
berlangsungnya upacara. Menurut survei pengamatan dan pengalaman admin sendiri
nih banyak para murid yang malas melaksanakan upacara bendera kebanyakan mereka
suka pura-pura sakit terus pergi ke UKS. Hal itu jangan dicontoh ya!. Padahalkan
kedisiplinan dan ketertiban saat upacara bisa jadi tolak ukut rasa patriotisme
dan nasionalisme kita.
- Mengamalkan isi dari Pancasila dan UUD 1945.
Admin gak
bisa jabarin dan menjalaskan satu satu tuh.Soalnya hal positif dalam kandungan
Pancasila banyak banget. Dan itu berfungsi demi menciptakan keamanan dan
ketertiban negara.
*Yang beragama Islam jangan lupa
juga yah mengamalkan isi Al-Qur’an dan Hadist jugamueheehe :D
- Menghidari pergaulan bebas yang menjurus ke hal-hal negatif.
Waaah ini
nih point yang sekarang mulai merajalela merasuki generasi muda jaman sekarang.
Kita sebagai manusia harus bisa memimpin diri sendiri untuk mengarahkan diri
kita ke arah jalan yang benar. Sekarang banyak terdapat geng geng motor yang
anarkis yang beranggotakan para pelajar dan pemuda. Dan yang lebih gawat lagi
sekarang banyak generasi bangsa yang terjerumus kecanduan mengkonsumsi narkoba
dan minuman keras. Waaaaahhh miris banget. Kalau generasi mudanya pada rusak
siapa dong yang mau melanjutkan tangku kepemimpinan bangsa kita tercinta ini. Mending
kayak mimin nih yang punya rencana bikin geng anak jenius Indonesia :p
Sebenarnya
masih banyak hal-hal yang dari kecil hingga besar untuk menghargai jasa para
pahlawan. Dari ke 6 point di atas kita bisa menghargai jasa pahlawan kita yang
rela mengorbankan harta benda dan nyawa demi negara kita.Jadi apabila kita
mulai melaksanakan point diatas jadi kesannya perjuangan para pahlawan itu
tidak sia-sia, kalau di sunda mah teu
cape gawe teu kapake gitu :p.Semoga kita semua menjadi generasti penerus
bangsa yang baik yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia.Aamiin.
CARA MENGHORMATI JASA PAHLAWANNYA
Tulisan berikut diunduh dari internet tepatnya di alamat: http://aprilyakamis.wordpress.com
Karya Ajat M Fajar-okezone.
Berupa point-point bagaimana menghargai pahlawan dengan mengisi
kemerdekaan. Kalimat atau penuturan tulisan sesuai dengan aslinya
Beberapa Cara Untuk Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Yang Baik :
1.
Belajar
dengan baik bagi pelajar dan mahasiswa serta bekerja dengan baik bagi yang
sudah bekerja lagi halal.
2.
Menjaga
keamanan dan ketertiban nasional dari segala bentuk ancaman pihak dalam maupun
luar.
3.
Menjalankan
pancasila, peraturan perundang-undangan yang berlaku, aturan agama, serta budaya
dalam masyarakat dengan baik dan benar.
4.
Saling
menghormati dan menghargai sesama anggota masyarakat dengan menerapkan
musyawarah mufakat, tepo seliro, gotong royong, toleransi, dan lain sebagainya.
5.
Mencintai
produk dalam negeri dengan menggunakan dan mengembangkan hasil produksi dalam
negeri daripada produk luar negeri.
6.
Tidak
melakukan perbuatan sia-sia yang tidak memberi manfaat seperti begadang,
hura-hura, madat, tawuran, dugem, clubbing, nongkrong di mall, melakukan tindak
kenakalan, dan lain sebagainya.
7.
Rela
berkorban dalam bela negara ketika kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
diinjak-injak bangsa asing.
8.
Memupuk
semangat untuk maju dan menyetarakan diri dari bangsa-bangsa yang telah maju
dengan cara-cara yang baik demi terciptanya tujuan nasional seperti
kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaian di dunia.
9.
Berperan
aktif dalam pembangunan negara dan daerah lingkungan sekitar serta menjaga
kondisi tersebut tetap dalam kondisi yang baik.
10. Serius dalam melaksanakan peringatan
kemerdekaan dan juga dalam mengikuti mengheningkan cipta untuk menghormati jasa
para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Tak lupa berikan doa kepada
para pahlawan agar Tuhan Yang Maha Esa menerima mereka di sisiNya.
SIMPULAN:
PERSPEKTIF KE DEPAN
Dari
paparan yang dibentang diatas dapat disimpulkan bahwa menghargai pahlawan tidak
hanya mengenang dan sekedar merenung tapi lebih diarahkan bagaimana melaukan
“maintenamce” merawat hasil hasil perjuangan. Bertidak cerdas dengan
mengerahkan segenap kemampuan. Kemampuan yang dimaksud adalah:
- Kemampuan bangsa dalam melihat fakta yang ada (ability to fact). Bangsa ini harus sadar bahwa lahir karena perjuangan para pahlawannya. Berlaku semena-mena dan melupakah sejarah adalah bentuk pengkhianatan fakta. Sehingga dapat menumpulkan perjuangan ke masa depan.
- Kemampuan bangsa dalam bertindak dan berpikir harus menjunjung dasar-dasar pengetahuan (ability to basic knowledge). Tanpa didasari dengan ilmu pengetahuan kita, maka akan membawa cenderungan yang bersifat sintementil dalam menghargai pahlawannya.
- Kemampuan bangsa dalam mengevaluasi perjuangan para pahlawannya (ability to evaluation). Setiap pekerjaan mulai harus mampu dievaluasi, dicermati dari berbagai dimensi, mulai dari etika, hingg etistika. Semua perjuangan harus mampu dipertanggungjawabkan. Menerima koreksi, kritik atau argumen yang berbeda adalah keniscayaan. Dengan demikian bangsa ini tidak gegabah dalam bertindak.
- Kemampuan bangsa dalam menganalisa gerak perjuangan (ablity to analysis). Bangsa ini dituntut untuk melakukan analisa terhadap segela sesuatu yang diakan dihadapi, sehingga setiap langkah yang diambil akan memiliki nilai-nilai starategi bagi kemajuan dimasa mendatang.
RUJUKAN YANG DIGUNAKAN
Djoko
Adi Walujo [2005]. Pendidikan Kewarnegaraan untuk korikulum berbasis kompetensi :
Penerbit Karya Mitra Surabaya
______________[2011].
Problema anarkhis dikalangan generasi muda disampakaikan pada :Rapat
koordinasi implmentasi kebijakan kepemudaan
______________[2012]. Dinamika
Masyarakat dalam mempersepsikan PPKN dengan Pendidikan Wawasan Kebangsaan
(Suatu Tinjuan Kompilatif). Disampaikan Lokakarya Aktualisasi
Nilai-Nilai Pancasila, Rasa Cinta Tanah Air, Kesadaran Bela Negara dan
Berkonstitusi - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur.
* djoko adi walujo: Adalah Alumni Universitas Negeri Surabaya
(UNESA- Dahulu IKIP SURABAYA), doctor business administration di JOSÈRIZAL
UNIVERSITY OF PHILIPPINA, Salah satu anggota dewan pendidikan propinsi jawa
timur, mantan anggota dewan Pembina perpustakaan masjid propinsi jawa timur,
mantan wakil ketua PGRI propinsi jawa timur, mantan Gugus Pemikir Yayasan
Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP-PGRI) pusat, sekretaris ISPI- Ikatan Sarjana
Pendidikan Indonesia propinsi jawa timur, sekretaris badan penyelenggara
Universitas Adi Buana Surabaya,. Memiliki International Certificated untuk
pelatihan guru-guru zone Asia-Pacific (EI-Edication International), Certificate
“Leadership in Higher Education” – University Technolofy of Sydney-Australia