Google

Monday, April 16, 2018

BANGKIT BERSAMA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Surabaya 16 April 2018
BANGKIT BERSAMA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Oleh :  Djoko Adi Walujo
      Setiap era akan ada natural selection yang sering orang menyebutnya seleksi alam, bukan fiksi tapi realitas empiri, bukan khayalan tapi kenyataan. Banyak perusahaan, organisasi atau apapun namanya, ketika sebuah era datang dengan waktunya akan menuntut daya adaptasi yang sangat tinggi. Pada saat itulah organisasi diuji, kemudian jika tidak segera melantunkan lagu sesuai genrenya atau menari-nari sesuai perkembangan zamannya, maka akan ditinggalkan, lebih parah akan punah tiada noktah dan akan hilang lalu sulit untuk dikenang. Setidaknya harus disediakan daya kapabilitas yang digdaya, cepat, cerdas agar tidak terlibas. Tentu semua organisasi akan merespons sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan kadar niatnya, sesuai dengan budaya organisasinya, tak terkecuali Universitas Adi Buana harus menjaga eksitensi dipusaran nyata.
     Sejatinya ada yang amat penting dan tidak boleh sedikitpun terlena apalagi tertidur dengan lelap lalu hanya mengigau keberhasilan tanpa menabung kesungguhan. Tentu kita masih ingat buah pikir Gary Hamel dan C.K. Prahalad dalam bukunya Competing For The Future . Awakening sebuah kata dari ribuan kata yang ada di buku Prahalad.  Jika kita ingin menuju ke wilayah kompetitif harus bangun dari tidur yang terlelap. Awakening adalah kunci adaptasi yang merupakan kesadaran baru, menggunggah niat  dengan tambatan tali kuat solidaritas. Bangun bersama adalah suatu harapan untuk mempercepat tujuan. Universitas PGRI  Adi Buana tentu segera bangkit di era ini, dengan menggunakan modal yang sarwa cukup diberi oleh pimpinan masa lalu. Manfaatkan dengan benar sebagai wahana untuk meloncat lebih tinggi lagi. Bersyukur sembari memberikan hormat kepada sang pendahulu bukan keliru bukan pula tabu, karena sebuah milestone adalah rangkaian dari periode ke periode. Kemajuan saat ini karena ada batu lompatan dari periode yang sebelumnya. Kata bangkit di sini hanya menujukkan tantangan karena beda zaman.
       Pada zaman yang penuh dengan lalu lalang informasi, kemudian sambung menyambung dan saling terhubung memungkinkan kita semua menata diri, yakni bangkit dibidang teknologi informasi. Jangan ada lagi phobi teknologi. Era  Revolusi Industri 4.0 ini harus dicermati karena membawa gerbong data yang sangat lengkap, bahkan berlimpah (abundance). Setiap data akan melesat dan terpoliferasi secara eksponensial berpangkat-pangkat dengan cepat. Sebuah berita tergandakan dalam hitungan detik untuk memenuhi ruang data maya. Oleh karenanya kita bangkit bersama untuk berlomba-lomba memasuki ruang data. Kita tak boleh hanya pengguna data belaka, janganlah menjadi user tapi haruslah menjadi  maker, kita harus berani menempati salah satu singgasana sebagai tahta sang pembuat data.
    Ayo kita bangkit, penuhi ruang data dengan berbagai laporan aktivitas kita, penuhi ruang data dengan prestasi kita, laporkan semua yang ada, lepas semua SOP yang kita punyai lalu antarkan ke dunia maya, agar semua yang kita buat terus melesat.
   Buku buku yang kita kreasi tak boleh hanya tidur dalam almari, seharusnya teresensi, karya penelitian kita tak boleh diam hanya menggugurkan kewajiban, lalu tak pernah muncul di altar maya.     
    Ayo bangkit manfaatkan aplikasi nirbayar sebagai wadah karya, jangan ragu  mempertontonkan kepiawaian untuk masyarakat dengan tidak berlaku jumawah. Bangkitlah dengan semangat pagi kita dalam cita kebersamaan satu Adi Buana.
        

No comments: