Google

Monday, May 4, 2009

LELAKON TEMPO DOELOE-ACHMAD HUDAN DARDIRI

REKTOR PERTAMA MENULIS:
Adalah kumpulan puisi karya Andjar Hulu Darma, nama samaran HA. Hudan Dardiri, mantan Rektor, Birokrat, Mantan Bupati, Mantan Walikota, Politikus, Pejuang, Budayawan, Penyair yang juga Cerpenis. Sekitar 100 puisi karyanya dikais dari koleksi Almarhum Prof. Dr. Suripan Hutomo, yang diarajut ulang oleh Dr. Sunu Catur.B. dkk.
Dalam buku ini karya Hudan ditampilkan, untuk diapresisi, ternyata mengundang puji, namun tak jarang pula dikritisi. Sebagian karyanya mengalirkan sebuah pembenaran akan pentingnya hidup berdampingan, dan menghindarkan sikap centang perentang.Kisah kasih juga terunggah, guratan filosofis religius disuguh. Karya Andjar Hulu Darma ini, bukan seterial dari gugatan, ini terbukti pernah juga menui protes ketika Hudan mengunggah karya dengan judul"Natal 1998, Tahun Baru" dan "Damai Natal".[halaman:42-43]
Orangpun jadi maklum karena Hudan adalah ikon muslim taat, dan jika dipanggil Kiai banyak orang yang mengagumi dan mengamini. Tiba-tiba menoreh karya yang memiliki citarasa Nasrani. Akhirnya Hudan menjelaskan dengan gaya khasnya, bagaikan berbalas pantun, dicipta puisi dengan judul "Dialog" dan " Korban"[halaman: 47-48]
Data buku
JUDUL: Lelakon Tempo Doeloe
PENULIS:Achmad Hudan Dardiri
PENERBIT: Widya Wacana Nusantara [WICARA]- Malang, Padepokan Sastra Tan Tular Walandhit Tel. 0341-552840.
TEBAL: 66 halaman
CETAKAN: Pertama 2003
HIMPUNAN PUISI:
  1. Riwayat
  2. Kasih
  3. Meraba-raba
  4. Nanti Akan Tiba
  5. Masuk Peti senja
  6. Racun Doa
  7. Tak Dapat Lupa
  8. Pulang Saja
  9. Cinta Atau Kasih
  10. Bekal di Padang Mahsar
  11. Cermin
  12. Saudaraku
  13. Natal 1998, Tahun Baru 1999
  14. Damai Natal
  15. Sejahteralah Idul Fitri 1419H
  16. Mesra
  17. Tahun Baru 2002
  18. Korban
  19. DialogSelamat Idul Fitri
  20. Lukisan dan Harapan
  21. Sisa-sisa
  22. Beda
  23. Yang Gila Yang Binasa

CERITERA PENDEK:

  1. Buruh [dimuat: Majalah Tindjauan No. 3 tahun III - 1950]
  2. Karena patria [dimuat: Majalah Tinjauan Surabaya No. 3. Tahun III Septemeber 1950]
  3. Pungkis di Antara Koreksi [dimuat: Majalah Tinjauan Surabaya Th III No. 6.31 Mei 1951]

No comments: