SAMBUTAN REKTOR :
I
CETA – International Conference on Education Technologi of Adi Buana
Bahagia kita bersama, rakhmad sejahtera untuk kita semua.
Assalamualikum Wr Wb
Hari ini selayaknya kita patut bersyukur, seraya
mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita masih mendapatkan daya, untuk
selalu berkomitmen terhadap kemajuan ilmu, dan peradaban.
Kita semua masih memiliki tanggung jawab moral, dan selalu menjunjung tinggi derajat keilmuan, dengan melakukan kajian terhormat, menuangkan gagasan besar, mempertemukan pengalaman, menjalin persabahatan, untuk tujuan memuliakan peradaban.
Kita semua masih memiliki tanggung jawab moral, dan selalu menjunjung tinggi derajat keilmuan, dengan melakukan kajian terhormat, menuangkan gagasan besar, mempertemukan pengalaman, menjalin persabahatan, untuk tujuan memuliakan peradaban.
Kali ini kita berada diruang akademi, dengan
atmosphere yang kondusif untuk mengkaji bebarapa problema pendidikan, yang
berlatar global. Kita akan memotret masadepan pendidikan yang penuh dengan
tantangan, untuk diarahkan pada sebuah pemberdayaan yang sangat optimal, bahkan
dapat dinyatakan sebagai pemberdayaan yang sangat melampaui batas.
Hadirnya teknologi pendidikan sangat memberikan
kontribusi yang berarti, dalam proses pemberdayaan. Teknologi pendidikan harus
diperankan untuk membebaskan manusia dari beban-beban keterbatasan, kemudian
harus dapat dipergunakan untuk mereduksi proses yang berkepanjangan, serta
mampu memberikan manfaat yang berlipatganda. Tentunya dalam pencapaiannya tetap
menjujung kaidah EER- Efektif, Efisien dan Rasional.
Kita sadari bersama bahwa kehadiran teknologi
yang sangat deras, dapat memberikan manfaat, dan sisi yang berbeda akan
mengundang ancaman yang dahsyat, oleh karenanya dalam konferensi ini, kita akan
mengambil nilai manfaat, dengan membahas tema “Future Education: Education Empowerment beyond Boundaries”.
Tentu kita semua mengetahui manusia saat ini
tidak bisa lepas dari teknologi seluler atau handphone dengan berbagai varian
bentuknya, kemana manusia pergi android akan menemani. Manusia menjadi kurang
sempurna, manusia merasa kurang percaya diri, manusia menjadi tidak memiliki
arti, dan manusia menjadi sosok technomania yang mengagung-agungkan teknologi.
Fenomena di atas menyeruak masuk ke dunia persekolahan, siswa kadang secara tersembunyi menggunakannya, lebih parah serta merta gurunya melakukan juga. Inilah sebuah tantangan.
Teknologi harus diberdayakan dengan melampaui batas, seluler bukan ancaman, jika kita kreatif mencari jalan. “Blended Learning” atau “Hybrid Learning” , adalah salah satu cipta karya manusia yang memadukan antara teknologi berbasis internet, yang on-line, dan off line, di sinilah seluler mampu berperan mengurangi dampak di atas. Masih banyak cara cara lain yang lebih kreatif.
Fenomena di atas menyeruak masuk ke dunia persekolahan, siswa kadang secara tersembunyi menggunakannya, lebih parah serta merta gurunya melakukan juga. Inilah sebuah tantangan.
Teknologi harus diberdayakan dengan melampaui batas, seluler bukan ancaman, jika kita kreatif mencari jalan. “Blended Learning” atau “Hybrid Learning” , adalah salah satu cipta karya manusia yang memadukan antara teknologi berbasis internet, yang on-line, dan off line, di sinilah seluler mampu berperan mengurangi dampak di atas. Masih banyak cara cara lain yang lebih kreatif.
Menelaah fenomena diatas, harapan kita semua,
maka pada hari ini, konferensi kita harus mampu memberikan kontribusi keilmuan,
mewadahi gagasan innovatif, berbagi pengalaman kreatif dan saling bertukar
pengetahuan, membangun kebersamaan.
Mengakhiri sambutan ini saya sangat berharap, ICETA harus memiliki Sustainibilitas, berlangsung secara terus menerus. Bahkan harus ditingkatkan kualitasnya, serta diperluas kuantitas pesertanya.
Mengakhiri sambutan ini saya sangat berharap, ICETA harus memiliki Sustainibilitas, berlangsung secara terus menerus. Bahkan harus ditingkatkan kualitasnya, serta diperluas kuantitas pesertanya.
Kita ketahui bersama, bahwa kegiatan konferensi
yang ketujuh ini, adalah suatu perjalanan panjang dan amat luar biasa. Kita
harus paham bahwa menjaga kesinambungan bukan hal yang mudah. Universitas Adi
Buana tetap menjaga komitmennya, agar ICETA menjadi agenda tetap universitas.
Dan pada hari ini pula saya mengundang saudara hadirin peserta untuk bisa
berpartisispasi kembali, di ICETA ke 8, tahun 2017
Wasalam mualaikum Wr WbRektor
Djoko AW, DBA
No comments:
Post a Comment