SAMBUTAN REKTOR
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PELATIHAN CALON
REVIEWER ARTIKEL JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN PERGURUAN TINGGIKERJASAMA
KEMENRISTEK DIKTI - Universitas
Pgri AdiBuana Surabaya
Kesejahteraan rakhmad semoga dilimpahkan kita
sekalian, Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.
Sungguh merupakan kebanggaan dan
kehormatan bagi lembaga saya, untuk kesekaiankalinya dipercaya oleh Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, bekerjasama, dalam sebuah kegiatan.
Yang kali ini dalam segmen kegiatan “Pelatihan Calon Reviewer Artikel Jurnal
Ilmiah Hasil Penelitian Perguruan Tinggi”
Hadirin para peserta, yang
budiman.
Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang sangat sangat terhormat, karena didalamnya ada sebuah niatan mulia untuk
menata langkah, sekaligus menyamakan persepsi dalam mendokumetasikan serta
menginformasikan hasil-hasil penelitian ke dalam jurnal ilmiah.
Kita sepakat Jurnal ilmiah adalah
wadah terhormat bagi hasil hasil penelitian, sebagai ruang ekspresi akademi,
untuk memeperoleh rekognasi, juga legitimasi. Jurnal akan membingkai dan
membentengi hak kekayaan inteletual, berlanjut pada cegah tangkal niatan buruk
akedemi, berupa dublikasi dan plagiasi.
Saat ini dunia perguruan tinggi
Indonesia seharusnya sudah saatnya mengedepan etika akademi dalam ranah:
• “Justitia Creativa”/ keadilan
berkreasi : yakni memberikan kepada masing-masing hak kebebasan untuk mencipta
sesuai dengan daya ciptanya dalam bidang Ilmu Pengatahuan teknologi dan seni
budaya
• “Justitia Protective”/ Keadilan
Perlindungan, yakni memberikan kepada masing-masing hak perlindungan. Kekuasaan
yang ada di tangan manusia sebagai akademisi, dimulaikan karyanya dan harus
terlindungi dan terawasi.
• “Justitita Legalis” /keadilan
untuk memperoleh legalitas
Ketiga ranah ini, jika di wadahi,
maka wadah yang sangat representasi dan bermutu akademi adalah jurnal ilmiah.
Ibu bapak hadirin yang terpelajar,
Bahwa kita juga sangat memahami,
jurnal disamping dipergunakan sebagai acuan innnovasi, jurnal juga sebagai alat
legitimasi jabatan akademi.
Tentu Ibu bapak sekalian telah,
dan sangat memahami bahwa Indonesia sedang “paceklik guru besar”. Seperti
halnya yang dimuat harian Jawa Pos, Radar Malang, kemarin tanggal 15 Nopember
2015. Bahwa tiga perguruan tinggi di kota dingin itu, masih belum mencapai
level harapan. Mohon maaf Universitas Brawijaya yang kini memiliki dosen 2.093
(Januari 2015), didukung dengan guru besar 133 (Januari 2015). Seharusnya angka
normal 300 dosen, menurut koran tersebut. Untuk memacu percepatan pemenuhan
itu, menurut saya jurnal adalah sarana bantu paling bijak. Tentu hal ini hanya
jika jurnal ilmiah sebagai biang penghabat lambatnya pemenuhan persyaratan guru
besar.
Hadirin yang peserta Pelatihan,
Tentunya saat ini kita harus
focuskan segala pikiran, bahwa kita sudah mencanangkan, untuk merajut niatan
mulia, berkreasi secara akademi. Dengan segala harap Jurnal jurnal kita dimasa
akan datang dapat memenui kualita dalam materi, dan kuntita dalam distribusi.
Kita harus berani menjajaki dunia, tanpa meninggalkan kearifan lokal kita. Harus pula berani menantang dominasi akademi yang terlah terlanjur asing kuasai. Seraya berdoa, semoga tidak adanya niatan tersebunyi dari perliku akademisi asing, yang sengaja mengerdilkan potensi para akademisi negeri ini.
Kita harus berani menjajaki dunia, tanpa meninggalkan kearifan lokal kita. Harus pula berani menantang dominasi akademi yang terlah terlanjur asing kuasai. Seraya berdoa, semoga tidak adanya niatan tersebunyi dari perliku akademisi asing, yang sengaja mengerdilkan potensi para akademisi negeri ini.
Kiranya demikian sambutan ini,
semoga Tuhan melimpahkan keluhuran budi di acara pelatihan kali ini.
Wasalammualikum warakhmatullahi Wabarokathuh
Rektor Universitas Adi Buana
Djoko Adi Walujo
No comments:
Post a Comment