Google

Wednesday, May 16, 2018

SAMBUTAN REKTOR: PELATIHAN CALON REVIEWER ARTIKEL JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN PERGURUAN TINGGIKERJASAMA KEMENRISTEK DIKTI



SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PELATIHAN CALON REVIEWER ARTIKEL JURNAL ILMIAH HASIL PENELITIAN PERGURUAN TINGGIKERJASAMA KEMENRISTEK DIKTI - Universitas Pgri AdiBuana Surabaya
Kesejahteraan rakhmad semoga dilimpahkan kita sekalian, Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarokatuh.
Sungguh merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi lembaga saya, untuk kesekaiankalinya dipercaya oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, bekerjasama, dalam sebuah kegiatan. Yang kali ini dalam segmen kegiatan “Pelatihan Calon Reviewer Artikel Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Perguruan Tinggi”
Hadirin para peserta, yang budiman.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat sangat terhormat, karena didalamnya ada sebuah niatan mulia untuk menata langkah, sekaligus menyamakan persepsi dalam mendokumetasikan serta menginformasikan hasil-hasil penelitian ke dalam jurnal ilmiah.
Kita sepakat Jurnal ilmiah adalah wadah terhormat bagi hasil hasil penelitian, sebagai ruang ekspresi akademi, untuk memeperoleh rekognasi, juga legitimasi. Jurnal akan membingkai dan membentengi hak kekayaan inteletual, berlanjut pada cegah tangkal niatan buruk akedemi, berupa dublikasi dan plagiasi.
Saat ini dunia perguruan tinggi Indonesia seharusnya sudah saatnya mengedepan etika akademi dalam ranah:
• “Justitia Creativa”/ keadilan berkreasi : yakni memberikan kepada masing-masing hak kebebasan untuk mencipta sesuai dengan daya ciptanya dalam bidang Ilmu Pengatahuan teknologi dan seni budaya
• “Justitia Protective”/ Keadilan Perlindungan, yakni memberikan kepada masing-masing hak perlindungan. Kekuasaan yang ada di tangan manusia sebagai akademisi, dimulaikan karyanya dan harus terlindungi dan terawasi.
• “Justitita Legalis” /keadilan untuk memperoleh legalitas
Ketiga ranah ini, jika di wadahi, maka wadah yang sangat representasi dan bermutu akademi adalah jurnal ilmiah.
Ibu bapak hadirin yang terpelajar,
Bahwa kita juga sangat memahami, jurnal disamping dipergunakan sebagai acuan innnovasi, jurnal juga sebagai alat legitimasi jabatan akademi.
Tentu Ibu bapak sekalian telah, dan sangat memahami bahwa Indonesia sedang “paceklik guru besar”. Seperti halnya yang dimuat harian Jawa Pos, Radar Malang, kemarin tanggal 15 Nopember 2015. Bahwa tiga perguruan tinggi di kota dingin itu, masih belum mencapai level harapan. Mohon maaf Universitas Brawijaya yang kini memiliki dosen 2.093 (Januari 2015), didukung dengan guru besar 133 (Januari 2015). Seharusnya angka normal 300 dosen, menurut koran tersebut. Untuk memacu percepatan pemenuhan itu, menurut saya jurnal adalah sarana bantu paling bijak. Tentu hal ini hanya jika jurnal ilmiah sebagai biang penghabat lambatnya pemenuhan persyaratan guru besar.
Hadirin yang peserta Pelatihan,
Tentunya saat ini kita harus focuskan segala pikiran, bahwa kita sudah mencanangkan, untuk merajut niatan mulia, berkreasi secara akademi. Dengan segala harap Jurnal jurnal kita dimasa akan datang dapat memenui kualita dalam materi, dan kuntita dalam distribusi.
Kita harus berani menjajaki dunia, tanpa meninggalkan kearifan lokal kita. Harus pula berani menantang dominasi akademi yang terlah terlanjur asing kuasai. Seraya berdoa, semoga tidak adanya niatan tersebunyi dari perliku akademisi asing, yang sengaja mengerdilkan potensi para akademisi negeri ini.
Kiranya demikian sambutan ini, semoga Tuhan melimpahkan keluhuran budi di acara pelatihan kali ini.
Wasalammualikum warakhmatullahi Wabarokathuh
Rektor Universitas Adi Buana
Djoko Adi Walujo

No comments: