SAMBUTAN REKTOR:
PELANTIKAN
IKATAN WANITA UNIVERSITAS ADI BUANA
3 Maret 2016
Kesejahteraan dan Rakhmat semoga diberikan pada kita semua,Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarakhatuh.
Sambut salam motivasi, semangat Pagi !!!
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
selalu memberikan rkhmat tak terbatas tanpa balas, semoga kita yang hadir dalam
Pelatantikan Pengurus Ikatan Wanita hari ini, mampu mengawali niatan ikhlas
untuk berkerja keras.
Pagi ini kita telah mengukir sejarah dan meronce
niat dalam suatu aktivitas Pelantikan Pengurus Ikatan Wanita Universitas Adi
Buana Surabaya, sebuah organisasi non struktural yang kita bangun untuk,
menjadi daya dukung Universitas membantu membingkai potensi , sekaligus merawat
moralitas. Kekuatan moral adalah inti harapan pada organisasi ini.
Organisasi ini dibentuk untuk mendukung dan mendongkrak semangat, merawat elanvital kerja, membingkai citra, dan mengukuhkan kesetiaan pada almamater tercinta. Organisasi ini bukan sekedar pelengkap bukan hanya untuk asesori, apalagi hanya pencitraan diri. Organisasi ini hadir bukan pula sekedar ada tetapi sebuah organisasi yang berdaya,
Organisasi ini dibentuk untuk mendukung dan mendongkrak semangat, merawat elanvital kerja, membingkai citra, dan mengukuhkan kesetiaan pada almamater tercinta. Organisasi ini bukan sekedar pelengkap bukan hanya untuk asesori, apalagi hanya pencitraan diri. Organisasi ini hadir bukan pula sekedar ada tetapi sebuah organisasi yang berdaya,
Adalah kesadaran yang mulia jika kita saat ini
mengungkuhkan niat untuk membangun Universitas yang bermatabat, dengan mengajak
peran serta isteri. Karena kebersamaan yang dibangun dari rumah, akan
menghasilkan sesuatu yang indah, bernilai ibadah, memberi berkah penuh barokah.
Namun sebaliknya, jika para suami terlalu
terbabeni pikiran-pikiran rumah yang sarwa sulit dan rumit, maka akan berimbas masif
di ruang perjuangan yang serba menantang ini, lebih lanjut akan menurunkan
potensi bhakti, melemahkan daya mengabdi dan merobek-robek niatan suci.
Saya sangat tertarik dengan istilah yang satu
ini, yakni kata “miranteni”, sebuah kosakata Jawa yang bermakna luas, penuh
arti, dan kuat dalam khasanah hakiki. Kata ini harus dimiliki oleh seorang
wanita, seorang isteri, teman hidup suami.
Miranteni itu, jika dibahas satu hari pun tak
mungkin tuntas, di dalamnya ada ajaran mulia ibarat samudra yang luas. Miranteni
memilih arti yang inti, yakni sebuah ketulusan wanita kepada suaminya,
menyerahkan kebahagiaan hidupnya untuk suaminya. Dan menoreh keyakinan bahwa
kebahagiaan sang suami adalah bagian bahagia dirinya.
Bagi para suami tentu tidak harus memaksa hadirnya
sifat khas ini, karena sifat miranteni itu hadir bersama rasa kasih sang
isteri, cinta yang dalam, sayang yang tak terbilang, dan lebat dan kuatnya
“bekti”.
Tentu sebagai Rektor saya menaruh harap, memohon
secara hormat, agar para isteri dilingkungan Universitas yang bersemangat pagi
ini, tidak lunglai namun seiring dengan semangat mekarnya bunga matahari,
membangun asa yang abadi.
Tentu sebagai Rektor saya juga berpesan, jangan
sekali kali menginspirasi suami untuk melakukan tindakan yang nista tak terpuji,
hanya kerja semata-mata untuk meraih harta, seharusnya diajak bertindak penuh
harapan, menyelipkan pesan pesan yang budiman.
Tentu sebagai Rektor saya meminta agar para
isteri membangun sarana komunikasi, berbagi rasa, merasa senasib seperjuanga,
membangun empati membina simpati.
Tentu sebagai Rektor saya memuji, keberhasilan
suami tidak akan terjadi jika seorang isteri hanya berpikir diri sendiri, namun
doanya yang tulus, serta niatan bagus, yang lurus, membuat karir, dan kharisma
suami menjadi bagus.
Tentu sebagai Rektor saya meminta maaf, jika
masih ada para suami yang kadang gamang, kadang pula berang, mungkin karena
beratnya tugas yang saya bebankan, dan kemungkinan gajinya masih kurang. Saya
berusaha dan bernjaji pada diri sendiri , saya nama Tuhan akan mengawal
bersarnya universitas, karena kejayaan Adi Buana akan membawa kebahagian kita
bersama.
Para Pengurus ingat kata ini, Miranteni itu
niatan suci, jangan beringsut atau menghindir dari sifat-sifat ini. Hanya
Isteri yang miranteni yang punya hak atas keberhasilan Suami
Assalmualikum Warokhatullahi Wabarokhatuh.
djoko aw - Rektor
No comments:
Post a Comment